Dalam rangka memperingati hari buruh nasional yang jatuh pada tanggal 1 Mei, sekitar 100.000 buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Indonesia melakukan long march dari bunderan Hotel Indonesia sampai Istana Negara, Minggu (1/5). Perjalanan mereka dimulai sekitar pukul 10.30 WIB setelah sebelumnya massa mendengarkan orasi dari pemimpin mereka dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Adapun, ormas-ormas yang ikut ambil bagian dalam kegiatan ini antara lain ; Indonesian Banking Union, KAJS (Komite Aksi Jaminan Sosial), FSPMI (Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia), SPBP,FSBI,FSB Kamiparho, FSPTS,dsb.
Sepanjang perjalanan, massa terus meneriakkan aspirasi mereka sambil mengibar-ngibarkan bendera bergambarkan logo ormas serta spanduk dan papan-papan yang bertuliskan tuntutan mereka pada pemerintah. Tuntutan yang mereka ajukan diantaranya berkaitan dengan pengesahan RUU BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial), No 40 tahun 2004, yang membahas tentang SJSN (Sistem Jaminan Sosial Nasional). Selain itu massa juga menuntut untuk dilakukannya penghapusanoutsourcing, pemenuhan hak-hak PRT (Pembantu Rumah Tangga), penyediaan pengobatan gratis bagi para buruh, nasionalisme perbankan, dll.
Diantara gerombolan massa tersebut terdapat anggota DPR dari fraksi PDIP, Rieke Diah Pitaloka yang ikut turun ke jalan meneriakkan ide penyelenggaran sistem jaminan sosial. “Saya pikir sistem jaminan sosial tidak bisa hanya diserahkan kepada lembaga-lembaga resmi DPR ataupun eksekutif. Kalau ini memang dibutuhkan seluruh rakyat, kita perjuangkan sama-sama. Waktu pembahasan tinggal 47 hari, kalau tidak dibantu oleh elemen masyarakat dan seluruh rakyat Indonesia, kita tidak akan pernah punya sistem jaminan sosial. Padahal ini adalah amanat konstitusi pasal 28 yang mengatakan bahwa setiap rakyat berhak mendapatkan jaminan sosial. Selain itu pasal 34 juga berbunyi negara wajib menggunakan sistem jaminan sosial” jelasnya.
Pukul 11.45 WIB, massa tiba di depan kantor RRI untuk kembali mendengarkan orasi. Sementara itu polisi telah berjaga-jaga beberapa km di depan dengan tali tambang yang akan digunakan untuk menghalau langkah massa agar tidak mendekat ke Istana Negara.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Sutarman mengatakan pihaknya telah mengerahkan 14.000 personilnya untuk melakukan pengamanan di tiik-titik pemberangkatan massa di Jabotabek, sepanjang rute perjalanan, Istana Negara dan titik-titik lain di Jakarta. Bahkan beliau turut mengikuti massa dari bunderan Hotel Indonesia (HI) sampai Istana Negara agar diharapkan tidak ada provokasi dari kelompok-kelompok lain. “Saya kira memang yang dilakukan mereka sudah dikoordinasikan sebelumnya, saya sudah bertemu dengan korlap-korlapnya, rangkaian kegiatan juga sudah di desain oleh mereka, dan kita juga mengawasi supaya tidak keluar dari tema-tema.”
Setelah sempat terlibat aksi saling dorong, massa akhirnya dapat menerobos barisan polisi dan mendekati Istana Negara. Massa tidak dapat masuk ke dalam Istana Negara karena di sekitar Istana Negara telah dipasang kawat-kawat berduri. Mereka kemudian membakar ban-ban di depan istana untuk meluapkan kekesalan mereka. Dan pada pukul 12.45 WIB, Istana Negara pun telah dikelilingi oleh massa yang kembali berorasi. Beruntung aksi demonstrasi para buruh hari ini berlangsung tertib dan damai sehingga tidak menimbulkan korban jiwa. Setelah kurang lebih 5 jam melakukan kegiatan mereka, massa pun meninggalkan Istana Negara. (Deirdre Tenawin)